Latest Updates
PPC Iklan Blogger Indonesia

Ingin Hidupmu Lebih Baik? Berhenti Mengucap Kalimat-Kalimat Ini!

Ketika masih kecil, kamu merasa dunia ini begitu indah. Menghabiskan hari-harimu untuk bermain, kamu pun merasa kehidupan ini menyenangkan. Tapi, apa yang terjadi ketika kamu mulai beranjak remaja atau dewasa?

Di saat itulah, kamu mulai menyadari kehidupan yang sebenarnya. Yup, bahwa hidup ini penuh ketidakpastian. Kamu pun mulai menyadari betapa lingkungan sosial mendikte kedewasaanmu. Bagi mereka, orang bisa sukses karena pintar dan orang bisa bahagia lantaran punya banyak uang. Apa kamu harus percaya?


Kepercayaan pada hal-hal semacam itu justru akan membatasi dirimu sendiri. Alih-alih mendapatkan hidup yang lebih baik, kamu justru akan semakin terpuruk. Sama halnya ketika kamu masih sering mengucapkan kalimat-kalimat berikut ini!


1. “Aku Nggak Pintar-Pintar Amat.”

Okelah, kamu mungkin punya justifikasi tertentu ketika kamu merasa nggak cukup pintar. Setiap orang memang punya tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Itu ‘pemberian’ yang nggak bisa ditawar: kamu bisa lahir sebagai anak cerdas atau justru sebaliknya. Tapi, ‘pemberian’ itu hanya sebagian kecil dari kemampuan yang sebenarnya bisa kamu miliki lho!

Untuk menjadi seseorang yang benar-benar pintar, kamu tetap harus belajar dan berlatih. Nggak ada kisah tentang orang pintar yang sukses hanya dengan berdiam diri. Kecerdasan bawaan nggak semata-mata menentukan sukses atau tidaknya seseorang.

Kamu nggak perlu menyesal karena terlahir bukan sebagai orang yang genius. Kamu boleh kok untuk bahagia karena bisa jadi yang paling pintar di bidangmu, atau bangga karena kamu giat belajar dan berlatih.

2. “Aku Kurang Pengalaman.”

Bukan cuma kamu, hampir semua orang juga merasakan hal ini. Tapi, percaya nggak kalau banyak orang di luar sana yang nekat untuk membangun bisnisnya tanpa modal pengalaman?

Satu-satunya cara untuk mendapatkan pengalaman adalah dengan mencoba menjalaninya. Jika dalam masa percobaan itu ternyata kamu gagal, anggaplah sebagai pelajaran berharga dalam hidupmu.

Ketika kamu bisa memandang setiap masalah dengan naif, kamu mungkin bisa menyelesaikannya tanpa harus menyalahkan dirimu sendiri. Temukan apa yang kamu suka, lalu dapatkan pengalaman dengan mencobanya. Kerja keras, doa, ketekunan, serta berpikir kreatif adalah kunci keberhasilan.

3. “Semua Sudah Terlambat.”

Penulis-penulis ternama di dunia kabarnya baru berhenti menulis ketika usia mereka 60-an. Banyak pengusaha ternyata baru memulai karirnya di usia 40-an. Jadi, apa yang bisa membatasi hidupmu saat ini?

Percayalah bahwa ketika kamu berpikir sekarang ‘sudah terlambat’, kamu justru belum memulai apa-apa. Apapun itu, kamu bisa memulainya sekarang!

4. “Aku Nggak Bisa Hidup Bahagia Sampai…”

Hei! Berbahagialah dengan berhenti berpikir seperti ini. Kebahagiaan nggak boleh didasarkan pada satu benda atau satu orang saja. Dengan begitu kamu membuat dirimu nggak punya kuasa untuk mengontrol dirimu sendiri. Jangan biarkan apapun mengendalikan kebahagiaanmu, kecuali dirimu sendiri.

Pastikan bahwa setiap harinya kamu bisa bangun di pagi hari dan bersyukur atas apa yang sudah kamu miliki. Memilih bahagia berarti berhenti menuntut lebih dan memikirkan apa yang nggak kamu punya.

5. “Ini Apa Adanya Aku. Terima Aja.”
Kalimat ini mungkin yang paling sering kamu ucapkan. Coba pikirkan lagi: apa ada patokan yang pasti tentang bagaimana dirimu yang “apa adanya” itu?

Faktanya, manusia menjalani kehidupan yang demikian dinamis. Manusia bisa setiap hari berubah. Banyak hal yang bisa memengaruhinya: keluarga, lingkungan, pengalaman, pendidikan, bahkan setiap masalah yang dihadapi.

Kamu yang kemarin jelas berbeda dengan kamu yang sekarang, begitu juga dengan dirimu di masa depan. Sudah seharusnya kamu bisa selalu bertumbuh jadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Perubahan nggak bisa selalu kamu nilai negatif.

6. “Aku Sibuk Banget.”

Banyak hal yang harus dikerjakan, tapi jangan mengeluh dengan mengatakan ini. Kalimat “aku sibuk banget” adalah bentuk pembelaan mereka yang malas berjuang untuk hidupnya sendiri.

Ketika kamu merasa benar-benar sibuk, coba tanyakan dengan jujur pada dirimu sendiri. Kamu pun akan sadar bahwa selama ini kamu masih sempat nonton TV, nongkrong, santai di tempat tidur, bahkan melamun. Jadi, apa benar kamu terlalu sibuk? Bukannya terlalu sibuk, kamu hanya mengabaikan hal-hal penting yang seharusnya segera dikerjakan.
Sumber:Hipwee.com
Orang yang hidupnya sukses dan bahagia adalah mereka yang berani keluar dari apa yang membatasi mereka. Dunia ini jauh lebih besar dan lebih indah dari yang kita bayangkan. Jika kalimat-kalimat di atas membatasi dirimu untuk berkembang, kamu tentu tau apa yang harus dilakukan. Selamat mencoba!

Makna Sebuah Pekerjaan

Makna Sebuah Pekerjaan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Sumber:beritaunik.net
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

Kebaikan Ini Yang Seharusnya Kita Wariskan

Kebaikan Ini Yang Seharusnya Kita Wariskan


Sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah, manusia harus menjalankan tugas dan amanat kekhalifahannya di muka bumi dengan baik. Hidup tak boleh dimaknai hanya sebagai anugerah (kenikmatan), tetapi juga amanah yang menuntut tugas dan tanggung jawab.
Manusia harus bekerja keras agar mampu mewariskan kebaikan yang besar (leaving a legacy) bagi umat manusia. Kalau bisa, itu lebih besar ketimbang usia yang diberikan Tuhan kepadanya. Dalam memaknai pekerjaan yang dilakukan, manusia memiliki pemahaman yang beragam dan berbeda-beda. Sekurang-kurangnya, ada empat tingkatan dalam soal ini.
Pertama, orang yang bekerja untuk hidup (to live), bukan hidup untuk bekerja. Ia memaknai pekerjaannya sekadar mencari sesuap nasi. Motif utama pekerjaannya adalah fisik-material. Ini merupakan fenomena kebanyakan orang (‘ammat al-nas).
Kedua, orang yang bekerja untuk memperkaya perkawanan (to love). Ia memaknai pekerjaannya tak hanya mencari harta, tetapi memperbanyak pergaulan dan pertemanan. Motif utama pekerjaannya adalah relasi-sosial, silaturahim, atau komunikasi antar sesama manusia (interhuman relations).
Ketiga, orang yang bekerja untuk belajar (to learn). Ia memaknai pekerjaannya sebagai wahana mencari ilmu, menambah pengalaman, dan menguji kemampuan. Jadi, berbeda dengan kedua orang sebelumnya, motif utama kerja orang ketiga ini adalah intelektual.
Lalu, keempat, orang yang bekerja untuk berbagi kenikmatan dan mewariskan kebaikan sebesar-besarnya kepada orang lain (to leave a legacy). Ia memaknai pekerjaannya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Motif utama pekerjaannya adalah rohani (spiritual). Firman Allah, “Dan, aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Al-Dzariyat [51]: 56).
Orang keempat inilah orang terbaik seperti ditunjuk oleh sabda Nabi SAW, “Khair-u al-nas anfa’uhum li al-nas (sebaik-baik manusia adalah orang yang paling besar mendatangkan manfaat bagi orang lain).” (HR Thabrani dari Jabir).
Menurut pengarang kitab Faydh al-Qadir, al-Manawi, manfaat itu bisa diberikan melalui ihsan, yakni kemampuan kita berbagi kebaikan kepada orang lain, baik melalui harta (bi al-mal) maupun kuasa (bi al-jah) yang kita miliki. Warisan kebaikan itu, menurut al-Manawi, bisa berupa sesuatu yang manfaatnya duniawi, seperti donasi dan bantuan material, atau bisa juga berupa sesuatu yang bernilai agama (ukhrawi), seperti ilmu, pemikiran, dan ajaran yang mencerahkan dan membawa manusia kepada kebaikan.
Malahan, menurut al-Manawi, warisan dalam wujud yang kedua ini dianggap lebih mulia dibanding yang pertama. Mengapa? Sebab, yang kedua ini mendatangkan manfaat lebih besar bagi manusia, tak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Wallahu a’lam.
Sumber:beritaunik.net

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain



Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan.
Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada.
“Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?” tanya sang anak kecil.
Sang pelayan menjawab, “Lima puluh ribu,”
Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, “Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?”
Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,”
Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?”
Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, “Sepuluh ribu!”
Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!”
Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran.
“Semua sepuluh ribu bukan?” tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk Anda!” ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan”.
Sumber:beritaunik.net
Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga.

"Sombongmu" Tidak Akan Berarti Selama Hidupmu

"Sombongmu" Tidak Akan Berarti Selama Hidupmu


Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat. Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.
Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: ” Apakah Anda mengerti filosofi?”
“Tidak mengerti.” Jawab pelaut.
“Wahh, sayang sekali, Anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan Anda.

Apakah Anda mengerti matematika?” Filsuf tersebut bertanya lagi.
“Tidak mengerti juga.” Jawab pelaut tersebut.

Filsuf itu, menggelengkan kepalanya seraya berkata:
“Sayang sekali, bahkan Anda tidak mengerti akan matematika.
Berarti Anda telah kehilangan lagi setengah dari kehidupan Anda.”

Tiba-tiba ada ombak besar, membuat perahu tersebut terombang-ambing. Ada beberapa tempat telah kemasukan air,
Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut ketakutan. Seketika, pelaut pun bertanya pada filsuf: ” Tuan, apakah Anda bisa berenang?”

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata: “Saya tidak bisa, cepat tolonglah saya.”
Pelaut menertawakannya dan berkata: “Berenang Anda tidak bisa, apa arti dari kehidupan Anda? Berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda.”

Sumber:beritaunik.net
Semua orang sebenarnya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Bangga atas prestasi itu wajar saja, tetapi jangan sampai membuat diri sendiri menjadi sombong maupun angkuh akan prestasi tersebut. Ingatlah, selalu ada yang lebih pintar dari kita. Dan kita juga masih perlu belajar dari kelebihan orang lain.

Alasan Kenapa Kaki dan Ketiak Gampang Geli



Ketiak dan telapak kaki hampir sebagian besar orang menjadi bagian tubuh yang paling tidak tahan geli. Kenapa dua bagian ini paling sensitif dan tidak tahan jika digelitik atau disentuh?
Beberapa orang mungkin memiliki bagian sensitif yang berbeda, karena pada titik tersebut menghasilkan refleks geli dengan derajat yang bervariasi atau bahkan tidak sama sekali. Seseorang mungkin memiliki daerah sensitif dimana orang lain tidak merasakan apapun.
Telapak kaki dan ketiak merupakan dua daerah dalam tubuh yang paling sensitif bagi kebanyakan orang. Hal ini karena pada telapak kaki memiliki konsentrasi Meissner’s corpuscles yang lebih tinggi. Ujung dari saraf ini akan membuat telapak kaki memiliki kadar geli yang lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya, seperti dikutip dari health.
Biasanya tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian tubuh yang geli lainnya seperti leher. Karena tidak ada perlindungan dari tulang, maka secara otomatis seseorang akan bereaksi ketika daerah tersebut disentuh oleh orang lain. Sebagai tambahan, saraf reseptor yang dekat dengan permukaan kulit akan membuat sensitifitasnya makin tinggi.
Selain itu, leher juga mengandung bagian-bagian penting. Seperti karotid yang akan memasok darah ke otak serta batang leher yang membawa udara ke paru-paru juga terletak dibagian depan leher.
Peneliti juga menunjukkan bahwa cerebellum (otak kecil), yang merespons sentuhan akan menunjukkan aktivitas yang lebih saat diberi sentuhan yang mendadak dibandingkan dengan sesuatu yang telah diantisipasi. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf respons tidak terlalu intens. Makanya seseorang tidak akan pernah berhasil menggelitik diri sendiri.
Seseorang yang tertawa saat digelitik dipengaruhi oleh faktor sosial, karena orang akan tertawa jika yang melakukan sentuhan tersebut adalah seseorang yang dekat atau sudah merasa nyaman satu sama lain seperti orang tua, sahabat, atau teman. Namun, jika yang melakukannya adalah orang lain, responsnya bukan tertawa tapi bisa saja menjadi marah.
Sumber:beritaunik.net

Tentang Mata Cewek dan Mata Cowok Yang Harus Kamu Tahu



Cowok dan cewek emang sama-sama tertarik pada hal-hal yang visual. Tapi, menurut buku Why Men DoAlign Leftn’t Listen and Women Cant Read Maps karangan Allan dan Barbara Pearce, ada beberapa perbedaan antara mata cewek dengan mata cowok. Ini berhubungan dengan biologi dan kebiasaan yang berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.
1. Pandangan cewek lebih melebar, pandangan cowok lebih tajam
Cowok sering banget kepergok lagi ngelirik cewek lain yang lewat di sebelahnya. Padahal, cewek juga sering kok mengagumi cowok ganteng yang kebetulan melintas. Bedanya, cewek nggak perlu menoleh karena jangkauan pandangan cewek lebih dari 180 derajat. Ini karena mata cewek punya lebih banyak jenis kerucut dalam retinanya.
Mata cowok ukurannya lebih besar dari mata cewek, dan otak menyusunnya seperti sebuah terowongan. Artinya, cowok bisa ngeliat lebih jelas, lebih tepat, dan lebih jauh dibanding cewek. Mirip teropong deh.
2. Cowok lebih bisa melihat di dalam gelap
Kalo udah malem, lebih baik jangan serahkan tugas nyetir pada cewek. Soalnya, ternyata cowok emang lebih mahir ngeliat di dalam gelap dibanding cewek. Apalagi, cowok juga punya kemampuan spasial yang lebih baik di otak kanannya.
Sebaliknya, cewek biasanya kesulitan melihat jarak jauh di dalam kegelapan. Kemampuan ruang yang terbatas juga bikin sebagian besar cewek sulit menentukan arah laju kendaraan lain di malam hari.
3. Mata cewek bisa melihat lebih banyak
Sejak ribuan tahun yang lalu, otak cowok dipersiapkan untuk berburu. Kita harus bisa melihat banyak hal dalam area yang sempit. Otak kita secara otomatis menyempitkan penglihatan kita supaya bisa memusatkan perhatian pada satu hal yang khusus, misalnya binatang buruan.
Pada cewek nggak seperti ini. Sebagai spesies yang terbiasa bertugas melindungi sarang atau tempat tinggal, otak cewek pun terprogram untuk mengolah semua informasi visual yang masuk di lingkup yang lebih luas. Inilah kenapa cewek lebih gampang mencari barang hilang dibanding cowok, karena otaknya bisa memproses lebih banyak “gambar” dalam satu waktu dibanding cowok.
Sumber:beritaunik.net

Humor: "Naksir Bu Guru"

Humor: "Naksir Bu Guru"

bu_guru_cantik

Bu Guru: “Baik, sebelum pulang ada yang mau bertanya?”
Bejo: “Saya Bu!”
Bu Guru: “Iya, apa pertanyaannya?”
Bejo: “Maukah Ibu jadi pacarku?”
Bu Guru: “Orang kayak kamu mau jadi pacar Ibu?” Huek! Ga pentes!
Bejo: “Trus orang ganteng kayak saya ini pantesnya jadi pacar siapa dong Bu?”
Bu Guru: “Kamu ini bandel sekali! Sekolah itu yang bener. Belajar dengan serius. Punya cita-cita ga sih kamu?”
Bejo: “Punya dong Bu..”
Bu Guru: “Apa cita-citamu?”
Bejo: “Dulu cita-cita saya ingin jadi pilot, tapi semenjak masuk sekolah dan ketemu Ibu, cita-cita saya berubah ingin membahagiakan Ibu..
Bu Guru: “Bejo..!! Kamu kalo masih suka godain Ibu, Ibu akan panggil kepala sekolah!”
Bejo: “Dih jangan dong Bu, panggil Mas aja biar lebih mesra..
Bu Guru: #*&^%$]/@
#Lemparsepatu
Sumber:beritaunik.net
ad size ad size
ad size ad size
ad size ad size